Sumber gambar: pin.it
Gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi blood urea nitrogen/BUN), dan urine output yang menurun. Acute kidney injury (AKI) ditandai juga dengan penurunan mendadak fungsi ginjal yang terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa hari. AKI menjadi penyakit komplikasi pada sekitar 5-7% acute care admission patient dan mencapai 30% pada pasien yang di admisi di unit perawatan intensif (ICU). AKI juga menjadi komplikasi medis di negara berkembang, terutama pasien dengan latar belakang adanya penyakit diare, penyakit infeksi seperti malaria, leptospirosis, dan bencana alam seperti gempa bumi. Insidennya meningkat hingga empat kali lipat di United State sejak 1988 dan diperkirakan terdapat 500 per 100.000 populasi pertahun. Insiden ini bahkan lebih tinggi dari insiden stroke. Beberapa laporan dunia menunjukkan insiden yang bervariasi antara 0,5-0,9% pada komunitas, 7% pada pasien yang dirawat di rumah sakit, hingga 36-67% pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) dan 5-6% pasien ICU dengan AKI memerlukan Terapi Penggantian Ginjal (TPG atau Replacement Renal Therapy (RRT)) (Sujana, 2017).
Kini di indonesia sedang menghadapi ancaman penyakit gagal ginjal akut pada anak-anak yang menyebabkan kematian, yang disinyalir disebabkan oleh sirup obat batuk yang mengandung paracetamol, seperti penyebab kematian 70 anak akibat gagal ginjal akut di Gambia, Afrika Barat. Hal tersebut, disebabkan karena obat dalam sediaan sirup tersebut mengandung dietilen glikol maupun etilen glikol (Humas UNS, 2022).
Etilen glikol merupakan bahan kimia yang ditemukan dalam berbagai produk rumah tangga dan industri otomotif, seperti minyak rem kendaraan, zat antibeku pada radiator kendaraan, detergen, dan cat dinding. Namun, senyawa kimia tersebut juga diketahui bisa saja terkandung dalam sediaan obat sirop, seperti paracetamol (Alodokter, 2022). Paracetamol sebenarnya adalah obat yang aman digunakan pada anak-anak. Akan tetapi, paracetamol susah larut pada air sehingga membutuhkan pelarut lain untuk dibuat dalam sediaan sirup. Oleh karena itu, banyak digunakan pelarut polyethylene glycol (PEG) atau polyethylene oxide (PEO). Produk sirup yang mengandung pelarut DEG dan EG tidak beredar di Indonesia. Kedua pelarut ini telah dilarang oleh BPOM untuk digunakan dalam sediaan sirup anak maupun dewasa. Namun, dimungkinkan PEG masih mengandung cemaran diethylene glycol (DEG) maupun ethylene glycol (EG) (Humas UNS, 2022).
Gejala efek samping etilen glikol umumnya muncul melalui tiga tahapan. Pada tahap pertama, muncul gejala keracunan etilen glikol menyerupai tanda mabuk alkohol, seperti rasa kantuk, sakit kepala, gelisah, mual, muntah, gangguan bicara, dan gangguan koordinasi tubuh. Pada tahap kedua, keracunan etilen glikol dapat menimbulkan gangguan fungsi organ, meliputi ginjal, hati, paru-paru, jantung, dan otak. Efek samping etilen glikol pada ginjal dapat terjadi pada tahap ketiga, yaitu 24–72 jam setelah etilen glikol tertelan. Dimana dampaknya berupa gagal ginjal akut dengan tanda-tanda, seperti urine sangat sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali, urine berwarna cokelat pekat, bengkak ditungkai hingga kaki, nyeri di area pinggang, denyut jantung tidak beraturan, sesak napas, proteinuria (kelebihan protein pada urine), kejang, dan kehilangan kesadaran (Alodokter, 2022).
Oleh karena itu, baru-baru ini masyarakat mendapatkan imbauan dari Kemenkes RI terkait penghentian sementara penggunaan obat sirup dan beralih pada obat puyer, meski masih bisa diberikan dengan syarat harus berdasarkan pemantauan dokter atau pelayan kesehatan lainnya.
Daftar Pustaka
Alodokter. (2022, Oktober 24). Mengenal Etilen Glikol dan Dietilen Glikol serta Dampaknya. Retrieved from alodokter.com: https://www.alodokter.com/mengenal-etilen-glikol-dan-dietilen-glikol-serta-dampaknya
Humas UNS. (2022, Oktober 19). Benarkah Paracetamol Sirup Sebabkan Gagal Ginjal Akut pada Anak? Retrieved from uns.ac.id: https://uns.ac.id/id/uns-update/benarkah-paracetamol-sirup-sebabkan-gagal-ginjal-akut-pada-anak.html
Sujana, I. B. (2017). Acute Kidney Injury (AKI). Denpasar: Universitas Udayana.