top of page
Search

Manfaat dan Keunggulan Inovasi Tepung dari Sukun

Updated: Sep 15, 2021

[INFOPEDIA]

Gambar 1. Buah Sukun Sumber: alodokter.com


Taksonomi tanaman sukun (Artocarpus communis) adalah berasal dari Kingdom: Plantae (tumbuhan), Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Subdivisi: Angiospermae (berbiji tertutup), Kelas: Dicotyledonae (biji berkeping dua), Ordo: Urticales, Famili: Moraceae, Genus: Artocarpus, Spesies: Artocarpus communis. (Wiranto, 2019)


Sukun merupakan salah satu tanaman tropis yang memiliki banyak sebutan lokal di daerah–daerah persebarannya. Pohon sukun memiliki tinggi rata–rata 12–15 meter, meski ada juga yang mencapai hingga 30 meter. Batang tanaman sukun ini memiliki karakteristik kayu yang lunak dan tajuk yang rimbun dengan percabangan melebar ke samping, meski sama–sama berupa tanaman sukun, bentuk daun tanaman ini secara umum dibedakan menjadi 3, yaitu daun berlekuk dangkal, sedang, dan berlekuk dalam. Sukun dapat tumbuh di berbagai area, mulai dari dataran rendah, sedang, hingga dataran tinggi yang mencapai 600 mdpl. Namun, untuk menjamin pertumbuhan sukun dengan baik, diperlukan tanah yang gembur dan banyak humus, Sukun merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh sepanjang tahun dan berkembang baik di daerah yang rata-rata suhunya sekitar 20–40ºC.


Di bidang pertanian, Sukun termasuk tanaman buah-buahan tahunan di Indonesia. Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan buah yang tinggi akan karbohidrat sebagai sumber energi namun pemanfaatannya sebagai alternatif makanan pokok masih belum dimaksimalkan padahal keberadaannya melimpah (Harisina et al., 2017). Produksi sukun di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2017 hingga tahun 2019 , Pada tahun 2017 produkai sukun mencapai 104.996 ton sedangkan tahun 2019 mencapai 122 482 ton. (BPS, 2019)


Sukun dapat dimanfaatkan sebagai alternatif makanan pokok karena memiliki kandungan gizi yang relatif tinggi dibandingkan sumber umbi – umbian lain yakni mengandung niasin, vitamin C, riboflavin, karbohidrat, kalium, thiamin, natrium, kalsium, dan besi. Pada kulit kayunya juga ditemukan senyawa turunan flavanoid yang terprenilasi, yaitu artonol B dan sikloartobilosanton (Bwai et al., (2013). Selain itu buah sukun kaya akan fosfor dan kalsium yang sangat berguna bagi pertumbuhan tulang jika dikonsumsi oleh anak-anak. Mengonsumsi buah sukun juga akan diperoleh sumber energi dan vitamin C yang cukup untuk memelihara kesehatan tubuh (Susilawati & Adinugraha, 2014).


Saat ini, Balai Besar penelitian dan Pengembangan Pasca Panen telah berhasil mengembangkan inovasi Tepung Sukun Premium. Pengelolaan buah sukun menjadi tepung tersebut dapat meningkatkan nilai tambah komoditas ini.


Cara mengolah buah sukun menjadi tepung dapat menggunakan cara sederhana dan memakai peralatan yang ada didapur, berikut ini merupakan cara membuat tepung dengan cara yang sederhana.

1. Gunakanlah buah sukun tua tetapi masih mengkal. Biasanya 7 hari hingga 10 hari menjelang pemetikan optimal, dengan cara tersebut maka akan diperoleh kualitas tepung sukun yang baik dengan rendemen tepung tinggi.

2. Bila telah menemukan buah sukun tua yang sesuai maka kupas kulitnya serta iris menjadi ukuran–ukuran kecil.

3. Cuci buah sukun sampai bersih, kemudian kukus dengan waktu kurang lebih 15 menit. Hal ini bertujuan untuk menghindari warna cokelat buah sukun yang dapat mempengaruhi kualitas dari tepung sukun itu sendiri.

4. Potongan sukun yang dikukus tersebut lalu dijemur pada terik matahari sampai kering. Pengeringan ini membutuhkan waktu sekitar 3 hari jika cuaca sedang benar–benar terik.

5. Potongan sukun yang telah kering tersebut lalu ditumbuk memakai peralatan yang bersih dan higienis.

6. Setelah itu tepung sukun tersebut diayak untuk menghasilkan tepung yang halus.

7. Jemur tepung sukun yang telah jadi sampai kering dan warna putih.

8. Setelah kering maka tepung sukun pun bisa dikemas menggunakan kantong platik atau toples yang tertutup dan bersih. Tepung sukun yang dikemas secara rapat mampu bertahan sampai 9 bulan.

9. Kadar pati dari tepung sukun ini memiliki kadar yang berbeda–beda yaitu antara 17%-24,4% tergantung tua atau mudanya buah sukun selain itu berpengaruh juga dari teknik membuat tepung sukun.



Sumber: litbang.pertanian.go.id


Selain buahnya, daun, batang, dan akar buah sukun juga dapat dimanfaatkan karena mengandung nutrisi yang cukup tinggi serta dianggap memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, seperti:

1. Menurunkan gula darah

Berdasarkan suatu penelitian pada hewan percobaan, diketahui bahwa buah sukun atau ekstrak daun sukun dapat menurunkan kadar gula darah dan mencegahnya tetap stabil. Penemuan ini menunjukkan bahwa buah sukun memiliki potensi sebagai pengobatan bagi penderita diabetes.

Meski demikian, manfaat buah sukun sebagai pengobatan diabetes pada manusia belum terkonfirmasi. Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan klaim tersebut.

2. Menurunkan tekanan darah

Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium, diketahui bahwa ekstrak daun dan buah sukun dapat menurunkan tekanan darah. Akan tetapi, penelitian tersebut juga masih terbatas pada hewan, sehingga manfaat buah sukun dalam pengobatan tekanan darah tinggi pada manusia masih belum dapat dibuktikan.

3. Mengurangi peradangan

Studi menunjukkan bahwa kandungan antioksidan pada buah sukun dapat mengurangi aktivitas sel-sel tubuh yang berperan dalam proses peradangan. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa ekstrak daun buah sukun terlihat efektif mengurangi pembengkakan yang terjadi akibat peradangan. Akan tetapi penelitian ini juga masih dilakukan pada hewan.

4. Melindungi kesehatan jantung

Berdasarkan penelitian di laboratorium, diketahui bahwa sari buah sukun terlihat memiliki efek yang dapat mencegah penyakit jantung. Diduga efek ini berkat kandungan antioksidan pada buah sukun yang dapat mencegah pembentukan sumbatan atau aterosklerosis pada pembuluh darah jantung, mengurangi kolesterol, dan membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

5. Mencegah pertumbuhan sel kanker

Kandungan nutrisi dan antioksidan di dalam buah sukun diketahui dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Hal ini mendukung klaim bahwa buah sukun bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan kanker. Akan tetapi, masih dibutuhkan studi klinis lebih lanjut untuk memastikannya. Tidak ada salahnya menambahkan buah sukun dalam menu makanan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan nutrisi Anda. Namun, jangan mengonsumsinya secara berlebihan.

Mengonsumsi buah sukun secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan dan hipotensi (tekanan darah rendah), terutama pada orang yang sedang menggunakan obat antihipertensi. Sejauh ini juga belum ada penelitian yang menunjukkan keamanan suplemen buah sukun pada ibu hamil dan menyusui.




DAFTAR PUSTAKA


BPS. (2019). Produksi Sukun Indonesia. Diakses dari www.bps.go.id


Bwai, M.D, Adedirin O, Akanji F.T, Muhammad K.J, Idoko, O and Useh M.U. 2013. Physicochemichal Properties, Fatty Acid Profiles and Antioxidant Properties of Seed Oil of Breadfruit (Treculia africana). International Journal of Research in Pharmacy and Science. Vol. 3 (3) : 44 – 45.


Harisina, A. A., Adi, A. C., & Farapti, F. (2017). Pengaruh Substitusi Buah Sukun (Artocarpus Communis) Dan Kacang Hijau (Vigna Radiata) Terhadap Daya Terima Dan Kandungan Protein Flakes. Media Gizi Indonesia, 11(1), 77. https://doi.org/10.20473/mgi.v11i1.77-85


Susilawati, S., & Adinugraha, H. A. (2014). Variasi Kandungan Kimia Tanaman Sukun Dari Beberapa Populasi Di Indonesia Sebagai Sumber Pangan Dan Obat. Jurnal Hutan Tropis, 2(3), 226–232. http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/2249


Wiranto, R. C. 2019. Respon Tanaman Sukun (Artocarpus communis) Terhadap Kedalaman Briket Pupuk Kandang dan Interval Penyiraman. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.



46 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


Post: Blog2_Post
bottom of page