top of page
Search

Tanaman Herbal Sumber Immune Booster

Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh terhadap paparan substansi asing ke tubuh kita yaitu dengan cara mengenali dan membunuh substansi asing tersebut. Kekebalan tubuh dapat dijaga dan ditingkatkan dengan mengkonsumsi vitamin maupun herbal dari alam yang memiliki khasiat sebagai imunomodulator. Imunomodulator sendiri merupakan suatu substansi yang dapat menstimulasi sistem imun sehingga dapat meningkatkan aktivitas sistem imun dalam melawan infeksi atau penyakit. Imunomodulator dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, imunomodulator sintetis (imunomodulator dari bahan kimia) misalnya seperti isoprinosin, levamisol, vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Kedua, imunomodulator alam yang merupakan imunomodulator yang dapat diperoleh dari tanaman herbal. Tanaman herbal memiliki khasiat dalam menjaga sistem imun karena memiliki kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, tanin dan triterpenoid. Pemanfaatan tanaman herbal ini sudah terbukti secara empiris dan secara turun temurun digunakan untuk memelihara kesehatan tubuh, selain itu tanaman herbal juga dimanfaatkan masyarakat sebagai rempah masakan dan kosmetik (Artini & Veranita, 2021).


Berikut beberapa contoh tanaman herbal yang berfungsi sebagai sumber immune booster:

1. Meniran (Phyllanthus niruri L.)



Gambar 1. Tanaman Meniran (Sumber: pangangizi.com)

Di Amerika Tengah dan Amerika Selatan tanaman yang dikenal sebagai P. niruri sebenarnya adalah P. amarus. Di Indonesia P. niruri dan P. urinaria disebut meniran dan banyak digunakan sebagai obat herbal. Komponen aktif metabolit sekunder dalam meniran terdiri atas flavonoid, lignan, isolignan, dan alkaloid. Komponen yang bersifat imunomodulator sendiri yakni dari golongan flavonoid karena mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mampu menangkal serangan virus, bakteri atau mikroba lainnya (Indra, 2019). Tiga senyawa aktif dari P. amarus yaitu dapat menghambat perkembangbiakan virus hepatitis B, meningkatkan sistem imun, dan melindungi hati. Ekstrak P. niruri dapat meningkatkan aktivitas dan fungsi komponen sistem imun baik imunitas humoral maupun selular karena telah dilakukan penelitian uji pra-klinis untuk menguji aktivitas meniran terhadap tikus dan mencit dan untuk menentukan keamanan serta karakteristik imunomodulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak P. niruri dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B, sekresi beberapa sitokin spesifik seperti interferon-gamma, tumor nekrosis faktor-alpha dan beberapa interleukin, aktivasi sistem komplemen, aktivasi sel fagositik seperti makrofag, dan monosit. Selain itu juga terjadi peningkatan sel sitotoksik seperti sel pemusnah alami ’natural killer cell’. Selanjutnya dilakukan pula uji klinis untuk melihat efek imunomodulasi pada beberapa pasien dengan kondisi tertentu. Akhirnya diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak P. niruri mampu bekerja sebagai imunomodulator yang dapat digunakan sebagai terapi adjuvan (penunjang) untuk beberapa penyakit infeksi (Perdana, 2021)


2. Kelor (Moringa oleifera)



Gambar 2. Daun kelor (Sumber: Kompas.com)

Salah satu tanaman yang banyak digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah tanaman kelor (Moringa Oliefera). Daun kelor merupakan salah satu jenis tumbuhan yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti di Indonesia. Daun kelor dikenal mempunyai berbagai macam kandungan gizi, seperti zat besi, protein, vitamin A, Vitamin C, kalium, dan kalsium. Daun kelor juga mengandung nutrisi penting seperti zat besi (Fe) 28,2 mg, kalsium (Ca) 2003 mg, vitamin A 16,3 mg, β-karoten, protein, Vitamin D, E, K, dan B (seperti tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Daun kelor juga mengandung berbagai jenis senyawa antioksidan seperti asam askorbat, flavonoid, fenolat, dan karotenoid. Kandungan serbuk kelor per 100 gr mengandung 25 kali lebih tinggi dibanding Fe dalam bayam, vitamin A nya 10 kali lebih tinggi dibanding wortel, proteinnya 9 kali protein lebih tinggi dibanding protein pada yogurt. Daun kelor memiliki sumber Fe terbesar pada kategori non heme (zat besi yang berasal dari tumbuhan). Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan dengan daun lainnya yang biasa dimakan sebagai makanan. Dilaporkan juga bahwa biji kelor mengandung sekitar antara 30-40% minyak, 82% asam lemak tak jenuh, dan 13% lemak jenuh, dimana asam lemak tak jenuh tersebut bermanfaat untuk melindungi lapisan pertahanan utama tubuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelor terbukti dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan imunitas tubuh (Proverawati & Nuriya, 2021).

3. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)



Gambar 3. Tanaman sambiloto (Sumber: sains.kompas.com)

Sambiloto mempunyai senyawa aktif bernama andrographolide. Peran dari senyawa andrographolide adalah sebagai immunomodulator khususnya imunostimulan yang mampu meningkatkan kerja sistem imun. Andrographolide yang terkandung dalam tanaman sambiloto mampu meningkatkan fungsi sistem pertahanan tubuh seperti sel darah putih untuk menyerang bakteri dan antigen lainnya (immunomodulator), flavonoid sebagai antiinflamasi, dan tannin sebagai anti diare. Tanaman sambiloto sebagai agen immunomodulator dapat digunakan untuk meningkatkan respon imun saat kekebalan tubuh berkurang. Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai imunosupresor yang dapat menurunkan respon kekebalan tubuh ketika sistem kekebalan tubuh meningkat melebihi kondisi tubuh normal. Dari suatu penelitian, pemberian sambiloto dosis bertingkat dengan koksidiostat (preparat sulfa) akan menaikkan heterofil pada darah ayam. Heterofil ini merupakan salah satu komponen sistem imun yang berperan sebagai penghancur bahan asing yang masuk ke dalam tubuh. Sambiloto dapat merangsang sistem imun tubuh baik itu berupa non spesifik ataupun spesifik yang kemudian menghasilkan sel fagositosis. Produksi limfosit dalam jumlah besar terutama limfosit B disebabkan oleh respon antigen spesifik yang dihasilkan. Limfosit B menghasilkan antibodi yang merupakan plasma glikoprotein yang akan mengikat antigen dan merangsang proses fagositosis (Priyani, 2020).



Daftar Pustaka

Artini, K. S., & Veranita, W. (2021). Tanaman Herbal Untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh: Literature Review. Jurnal Farmasetis, 16-18.

Indra. (2019, January 02). Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Dipetik Desember 17, 2021, dari dinkes.sumbarprov: http://dinkes.sumbarprov.go.id/details/news/360

Perdana, P. G. (2021). REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS IMUNOMODULATOR EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.). JURNAL FARMASI MALAHAYATI, 44-50.

Priyani, R. (2020). Review: Manfaat Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Terhadap Sistem Imun Tubuh. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 484-490.

Proverawati, A., & Nuriya. (2021). Seduhan Daun Kelor (Moringa Oliefera) Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh: Mini Review. Jurnal of Bionursing, 207-211.


20 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentarios


Post: Blog2_Post
bottom of page